Advertisement
Camat Colomadu Karanganyar Didemosi Jadi Kasi, Alasan Masih Misterius

Advertisement
Harianjogja.com, KARANGANYAR --Camat Colomadu Dwi Adi Susilo didemosi atau diturunkan jabatannnya dari camat menjadi kepala seksi Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Alasan Dwi Adi didemosi maupun penggantinya yang masih menjadi misteri.
Bupati Karanganyar Rober Christanto belum mengungkapkan apa alasannya mendadak memutasi jabatan camat di wilayah strategis Kabupaten Karanganyar itu.
Advertisement
Sebagai informasi, Bupati Karanganyar Rober Christanto melantik Dwi Adi Susilo sebagai Kasi di Kecamatan Mojogedang, di Kantor Setda setempat pada Senin (13/10/2025). Pelantikan itu dilakukan bersamaan dengan Zulfikar Hadidh yang dilantik sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar.
Dari informasi yang diperoleh Espos, hanya dua orang itu yang dilantik pada acara digelar secara internal tersebut. Hal itu dikonfirmasi oleh Zulfikar Hadidh saat diwawancarai Espos seusai pelantikan.
BACA JUGA
“Ya tadi pagi ada pelantikan. Ada dua orang yang dilantik, saya sebagai Pj Sekda, dan Pak Camat Colomadu. Beliau sekarang dipindah sebagai salah satu Kasi di Kecamatan Mojogedang," ujar Hadidh.
Hadidh enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai alasan pemindahan Dwi Adi Susilo. Ia menyebut keputusan mutasi merupakan bagian dari kewenangan kepala daerah dan proses evaluasi kinerja. Soal detail jabatan dan alasannya, Hadidh menyatakan bukan kewenangannya untuk menjawab.
Sementara itu, posisi Camat Colomadu untuk sementara masih kosong dan akan diisi oleh pelaksana tugas. Hadidh mengaku belum mengetahui siapa yang akan ditugaskan mengisi jabatan sementara tersebut.
Mutasi Dwi Adi Susilo dari jabatan sebelumnya Camat Colomadu menjadi pejabat pengawan setingkat Kasi yang berarti turun jabatan di Kecamatan Mojogedang menjadi perhatian publik. Seperti diketahui, Colomadu merupakan wilayah strategis Karanganyar di perbatasan Karanganyar dengan Solo, Boyolali, dan Sukoharjo (Kartasura), serta dekat Bandara Adi Soemarmo.
Posisi ini menjadikan Colomadu sebagai kawasan yang seksi untuk investasi terutama di bidang food and beverage atau kuliner hingga penginapan. Dalam hal ini, Dwi Adi tercatat cukup berhasil mendatangkan banyak investor hingga membuat kawasan sekitar De Tjolomadoe kian ramai dan menjadi pusat kuliner.
Catatan Baik dan Buruk
Saat diwawancarai Espos, Selasa (30/9/2025) lalu, Dwi Adi mengklaim berhasil menggaet sekitar 50 investor untuk menanamkan modal dan membuka usaha di kawasan tersebut. Dwi Adi menjadi penghubung antara para investor dengan PTPN IX agar memberikan izin menyewa lahan dan bangunan milik BUMN itu sebagai tempat usaha.
Alhasil kini lahan dan bangunan yang tadinya mangkrak dan terurus sudah berubah jadi tempat-tempat kuliner yang ramai dan semarak. Dwi Adi juga mengaku punya rencana mendatangkan investor di bidang perhotelan untuk lebih meramaikan kawasan tersebut.
Namun demikian, kinerja Dwi Adi Susilo sebagai Camat Colomadu juga sempat menjadi sorotan publik. Hal itu terutama setelah Bupati Rober Christanto mendapati suasana kantor kecamatan sepi saat melakukan inspeksi mendadak belum lama ini.
“Saya ke sini bukan tanpa alasan. Keluhan dari masyarakat soal pelayanan di Colomadu ini semakin sering kami terima. Hari ini saya buktikan sendiri, ternyata benar,” kata Rober yang tidak mendapati ada Camat di kantor saat sidak, Rabu (11/6/2025).
Parahnya, itu bukan kali pertama. Sebelumnya, Bupati Rober bersama Wabup Adhe Eliana juga telah melakukan sidak ke Kantor Kecamatan Colomadu sehari menjelang libur Iduladha. Dalam sidak yang dilakukan sekitar pukul 12.00 WIB, Bupati dan Wabup menemukan Kantor Kecamatan Colomadu dalam kondisi tertutup dan terkunci. Padahal masih menunjukkan waktu kerja aktif.
Camat Colomadu saat itu berdalih bahwa staf dalam jam istirahat. Pegawai pun mulai berdatangan ke kantor tersebut. “Istirahat boleh. Tapi jangan sampai pelayanan ditinggal semua. Apa susahnya gantian? Ini lho, masyarakat bisa datang kapan saja,” tambah Adhe.
Dalam kesempatan itu, Adhe Eliana tak hanya menyoroti pelayanan yang tutup, namun bangunan kantor yang kotor. Banyak ditemukan sarang laba-laba. Rober dan Adhe meminta camat dan seluruh jajaran untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Mulai dari pembagian jadwal, tanggung jawab pelayanan, hingga kebersihan kantor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Cak Imin Jelaskan Alasan Pemerintah Gunakan APBN Bangun Al Khoziny
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Kecanduan Judol, Warga Magelang Tega Curi Motor Teman Sendiri
- TPS3R Kota Jogja Olah 200 Ton Sampah per Hari, Depo Mulai Kosong
- Tren Penyakit Ispa di Gunungkidul Meningkat Saat Masa Pancaroba
- 194 Rekening Penerima Bansos di Bantul Diblokir karena Judi Online
- Sleman Terima 15.000 Bibit Kelapa Genjah Pandan Wangi dari Kementan
Advertisement
Advertisement