Advertisement
Pemkot Solo Jembatani Maxride dan Komunitas Ojek Online
Pengemudi bajaj menjemput penumpang di Jl Slamet Riyadi, Solo, Kamis (24/10/2025). (Espos - Wahyu Prakoso)
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Pemkot Solo memastikan komunikasi antarkomunitas pengemudi transportasi online tetap terjaga menyusul rencana beroperasinya layanan Bajaj Maxride di Kota Bengawan. Upaya ini dilakukan agar ekosistem transportasi kota tetap harmonis saat layanan baru itu hadir.
Manajemen Bajaj Maxride menggelar audiensi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo pada Selasa (9/12/2025) di Kantor Dishub. Pertemuan tersebut menjadi tahap lanjutan sebelum Maxride mulai beroperasi sebagai layanan transportasi berbasis aplikasi.
Advertisement
Kepala Bidang Angkutan dan Perparkiran Dishub Solo, Yulianto Nugroho, menyampaikan bahwa pihaknya siap menjembatani komunikasi antara Maxride dengan komunitas transportasi online lain di Solo, termasuk pengemudi becak listrik. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas dan keharmonisan para pelaku transportasi di lapangan.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Solo, Taufiq Muhammad, menyambut baik rencana ekspansi Maxride. Ia menegaskan pemerintah daerah membuka ruang bagi investasi baru selama syarat-syarat regulasi dipenuhi.
BACA JUGA
“Kami menyambut baik investasi yang masuk ke Kota Solo, termasuk kehadiran Bajaj Maxride. Prinsipnya, operasional dapat dilanjutkan dengan tetap mematuhi aturan,” ujar Taufiq.
Audiensi tersebut merupakan bentuk komitmen perusahaan menghadirkan layanan transportasi modern yang aman, terjangkau, dan memiliki dampak sosial positif bagi masyarakat.
General Manager Maxride, Alberto Gratiano, memaparkan sejumlah manfaat sosial yang telah diterapkan di berbagai kota operasional seperti Makassar, Medan, dan Jogja. Ia menyebut ribuan warga lokal telah mendapatkan peluang kerja sebagai mitra pengemudi.
“Di kota-kota sebelumnya, banyak mitra kami yang mampu mendapatkan pendapatan stabil hingga ratusan ribu rupiah per hari. Model pemberdayaan ini terbukti meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka,” jelasnya.
Alberto menambahkan, kehadiran Maxride diharapkan dapat membantu menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Solo yang pada Agustus 2024 tercatat sekitar 4,61 persen atau lebih dari 13.200 jiwa.
Selain membuka peluang kerja, Maxride memosisikan diri sebagai transportasi pengumpan (feeder) untuk memperkuat jaringan transportasi Solo. Layanan ini dirancang memudahkan mobilitas warga menuju halte Batik Solo Trans, terminal, dan pusat aktivitas masyarakat dengan tarif terjangkau dan jam operasional fleksibel.
Seluruh armada Maxride terdiri dari Bajaj RE yang mengusung mesin empat langkah DTSI, dengan kabin lebih lega, ruang penyimpanan, serta dilengkapi fitur hiburan seperti pemutar MP3 dan radio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Imbas Viral, Kementan Klarifikasi Harga Beras Bantuan Sumatera
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




