Advertisement
Flashmob Harmoni Pesona Batik Magelang Pecahkan Rekor MURI
Kota Magelang berhasil memecahkan Rekor Dunia MURI melalui flashmob kolosal bertajuk Harmoni Pesona Batik pada Minggu (26/10/2025). - Istimewa.
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG—Kota Magelang berhasil memecahkan Rekor Dunia MURI melalui flashmob kolosal bertajuk Harmoni Pesona Batik pada Minggu (26/10/2025).
Acara yang digelar di kawasan Alun-Alun hingga Jalan Pecinan ini menghadirkan lebih dari 15.000 penari dan menampilkan kurang lebih 2.000 motif kain batik yang berbeda. Event ini tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai kategori Pemrakarsa Menari dengan Kain Batik Motif Terbanyak.
Advertisement
Kepala MURI Jawa Tengah, Ari Andriani, mengonfirmasi lonjakan fantastis dari target awal. Panitia mengusulkan 10.000 peserta dan 1.000 motif. Setelah diverifikasi dua kali karena antusias peserta tinggi, tercatat ada 15.000 peserta yang menari. "Dengan kurang lebih 2.000 motif kain batik yang dikenakan," ujar Ari.
Pihaknya secara khusus mengukuhkan prestasi Pemerintah Kota Magelang ini sebagai Rekor Dunia ke-12.474. Pencapaian ini diserahkan dalam bentuk piagam penghargaan yang diserahkan langsung kepada Wali Kota Magelang Damar Prasetyono.
BACA JUGA
Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, mengungkapkan rasa haru dan bangganya atas antusiasme masyarakat yang telah berpartisipasi. Perhelatan kolosal ini hanya dipersiapkan dalam waktu singkat hanya dua pekan.
Dia pun optimistis, lonjakan antusiasme ini menjadi modal besar untuk kemajuan kota. "Saya sangat optimistis, Kota Magelang akan menjadi episentrum, akan menjadi center of gravity dalam setiap bidang," ucapnya.
Damar berharap perhelatan akbar ini akan meningkatkan daya tarik Kota Magelang di mata nasional dan internasional. "Saya harap dengan event-event yang skala nasional seperti ini banyak orang tahu tentang potensi Kota Magelang dan pada akhirnya orang akan berbondong-bondong masuk Kota Magelang," katanya.
Sekretaris Daerah Kota Magelang, selaku Ketua Penyelenggara, Hamzah Kholifi, menegaskan kegiatan ini bertujuan meneguhkan batik sebagai simbol harmoni, kreativitas, dan kebanggaan kolektif warga Magelang, sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi kreatif lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Soeharto Dinilai Memenuhi Syarat Diusulkan Pahlawan Nasional
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Minggu 26 Oktober 2025
- Bayi Perempuan Ditemukan Dalam Kotak Styrofoam di Prambanan Sleman
- Pemkab Bantul Siapkan Pemulihan Pasar Seni Gabusan Pascakebakaran
- Berpolitik dengan Hati, Partai PADI Resmi Serahkan Mandat DPP DIY
Advertisement
Advertisement



