Advertisement
Dinkes Klaten Cek Sampel Menu MBG yang Diduga Sebabkan Keracunan 18 Siswa

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN – Kesehatan (Dinkes) Klaten mengambil sampel makanan dari menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sebelumnya disantap siswa SMPN 1 Wedi Klaten mengalami gejala keracunan, Rabu (8/10/2025)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, mengungkapkan sampel makanan dari semua komponen yang sebelumnya dinikmati siswa diambil untuk dilakukan uji laboratorium.
Advertisement
“Mulai dari nasi, lauk, sayur, dan juga mungkin ada buah dan susu. Semuanya akan kami ambil sampel dan dilakukan pengecekan,” kata Anggit saat ditemui di Puskesmas Wedi.
Lantaran hal itu, dugaan penyebab siswa mengalami gejala keracunan belum bisa dipastikan. Dinkes tetap menunggu hasil uji laboratorium.
BACA JUGA
Anggit juga mengungkapkan posko kesehatan dibuka di Puskesmas Wedi serta beroperasi selama 24 jam beberapa hari ke depan. Pembukaan posko itu dimaksudkan untuk mengantisipasi jika masih ada yang mengalami gejala serupa.
“Sehingga bagi masyarakat penerima manfaat yang mengalami gejala yang sama untuk bisa melakukan penatalaksanaan pengobatan kepada kami. Mulai hari ini kami buka posko dan kami pertahankan paling tidak sampai tiga hari ke depan. Sementara Posko ada di Puskesmas Wedi dan nanti akan kami buka selama 24 jam,” jelas Anggit.
18 Siswa Terkena Gejala Keracunan, Sebagian Dirujuk ke RS
Sebelumnya, kasus dugaan keracunan dialami siswa SMPN 1 Wedi setelah menyantap menu MBG, Rabu. Berdasarkan data yang dihimpun hingga pukul 17.35 WIB, ada 18 orang yang mengalami gejala keracunan. Dari jumlah itu, 10 orang dirujuk ke RSUD Bagas Waras Klaten dan delapan orang pulang atau menjalani rawat jalan.
Anggit menjelaskan siswa yang dirujuk ke rumah sakit guna mendapatkan penatalaksanaan kesehatan lebih lanjut, karena Puskesmas Wedi bukan merupakan Puskesmas rawat inap.
Siswa yang mengalami gejala keracunan merupakan siswa yang berangkat untuk sif pagi. Total ada 384 siswa untuk sif pagi. Pasca kejadian itu, menu MBG untuk sif siang tidak dibagikan.
Camat Wedi, Widaya, mengungkapkan dari penjelasan yang dia terima, distribusi menu MBG sekitar pukul 09.00 WIB dan kemudian mulai dinikmati siswa. Sekitar pukul 10.00 WIB, siswa mulai mengalami gejala dengan rata-rata merasa mual dan pusing.
“Tadi beberapa ada yang saya tanya. Katanya pertama kali mengunyah itu enak, tetapi lama-lama enggak enak. Kata siswa itu saat menyantap menu olahan daging,” jelas Widaya.
Salah satu orang tua siswa, Sri, mengungkapkan putrinya mengalami gejala keracunan saat masih berada di sekolah. Mendapatkan kabar tersebut, Sri kemudian mendatangi Puskesmas Wedi.
Sri menjelaskan putrinya duduk di kelas 7 SMPN 1 Wedi. Gejala yang dialami putrinya berupa pusing dan perut sakit. Setelah menjalani perawatan di Puskesmas Wedi, siswa tersebut diperbolehkan pulang.
“Kalau menunya ada kentaki, sop, pisang, susu dan tempe,” kata warga Desa Sukorejo, Kecamatan Wedi tersebut.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Donald Trump Sebut Kesepakatan Damai Israel-Hamas di Gaza Segera Terwujud
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 8 Oktober 2025
- Jelang Akhir Tahun, Pemkab Sleman Tambah 25 Sasaran Program Rehabilitasi RTLH
- Pemkab Gunungkidul Salurhkan Benih Ikan ke Kelompok Masyarakat
- Kemenag Bantul Sebut Belum Ada Regulasi Terkait Bangunan Pesantren
- Pemkab Kulonprogo Berupaya Tekan Jumlah ODDP, Ini Langkahnya
Advertisement
Advertisement