Advertisement
Kerugian Akibat Kebakaran Pasar Kota Wonogiri Capai Rp81,5 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, WONOGIRI – Kebakaran Pasar Kota Wonogiri yang terjadi pada Senin (6/10/2025) berdampak pada 749 pedagang. Peristiwa ini juga mengakibatkan kerugian sekitar Rp81,5 miliar.
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menyampaikan, kerugian akibat kebakaran Pasar Kota Wonogiri ditaksir mencapai Rp81,5 miliar. Kerugian itu baru dihitung dari ludesnya barang-barang dagangan para penjual dan potensi ekonomi lain dari transaksi jual-beli di pasar tersebut.
Advertisement
Adapun kerugian dari rusaknya bangunan pasar tersebut belum terhitung. “Itu baru kerugian pedagang ya, belum termasuk bangunan,” kata Setyo kepada Espos, Kamis (9/10/2025).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri belum bisa memastikan apakah bangunan yang terbakar itu akan dibangun ulang atau hanya diperbaiki. Pemkab Wonogiri tengah menggandeng pihak ketiga yang independen untuk menilai kualitas bangunan pasca-kebakaran itu. Penilaian ini untuk menentukan apakah bangunan pasar itu masih layak digunakan atau harus dibangun ulang.
BACA JUGA
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Wonogiri, Wahyu Widayati, mengatakan jumlah pedagang yang terdampak kebakaran Pasar Kota Wonogiri sebanyak 749 orang. Rinciannya 189 pedagang yang menempati kios dan 560 pedagang yang menempati los. Total los dan kios yang terdampak langsung maupun tidak langsung sebanyak 1.368 unit.
Pekan ini Pemkab Wonogiri akan membangun pasar darurat. Semula lokasi pasar darurat hanya di terminal bus dan nonbus sebelah utara Pasar Kota Wonogiri. Tetapi ternyata lokasi itu hanya mampu menampung sekitar 400 pedagang. Pihaknya akan memperluas area pasar darurat sampai di sekitar Stasiun Kota Wonogiri, halaman parkir depan pasar, dan jalan sisi selatan Kantor Pegadaian Wonogiri.
“Anggaran awalnya untuk pembangunan pasar darurat senilai Rp1,9 miliar. Tetapi dengan penambahan area itu, kemungkinan nanti ada tambahan anggaran,” ujar dia.
Pemkab Wonogiri tidak akan memungut biaya apapun kepada pedagang pasar untuk menempati pasar darurat. Pedagang diharapkan melapor kepada aparat penegak hukum atau Pemkab Wonogiri jika ada pihak yang meminta pungutan atas penempatan lapak di pasar darurat.
Bantuan Pemprov Jateng
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan senilai Rp1 miliar kepada Pemkab Wonogiri untuk membangun pasar darurat. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi kepada Bupati Wonogiri Setyo Sukarno saat meninjau kondisi Pasar Kota Wonogiri pada Kamis siang.
Luthfi mengatakan pemulihan bangunan Pasar Wonogiri harus segera dilakukan. Ini mengingat pasar tradisional sangat berperan penting dalam menggerakkan roda ekonomi di Kabupaten Wonogiri. Dia akan meminta Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Perdagangan Kabupaten Wonogiri untuk segera membuat gambar tapak dan detail engineering design [DED] pembangunan pasar.
“Nanti kami kawal ke Kementerian Perdagangan untuk menjadi prioritas pembangunan kembali,” kata Luthfi.
Dia belum bisa memastikan berapa anggaran yang dibutuhkan untuk memulihkan bangunan pasar yang terbakar tersebut. Pada kesempatan itu, Luthfi menyampaikan Pemprov Jawa Tengah akan memberikan bantuan senilai Rp1 miliar untuk pendirian pasar darurat bagi pedagang Pasar Kota Wonogiri yang terdampak kebakaran.
Usut Tuntas Penyebab Kebakaran
Menurut mantan Kapolda Jawa Tengah itu, Polda Jawa Tengah melalui tim laboratorium forensiknya mesti mengusut tuntas penyebab kejadian kebakaran yang merugikan hingga puluhan miliar rupiah tersebut. Apalagi dalam dua tahun ini dua pasar di Wonogiri, yakni Pasar Slogohimo dan Pasar Wonogiri terbakar dengan dugaan penyebab yang sama yaitu korsleting listrik.
“Masyarakat dan pengelola pasar harus diberi pendidikan [perawatan pasar],” ujarnya.
Salah saut pedagang Pasar Wonogiri, Dika Kurnia Sandi, mengatakan kerugian yang dia alami dari kebakaran itu paling tidak sekitar Rp250 juta. Angka itu baru sebatas perhitungan barang-barang dagangan yang terbakar.
Belum termasuk piutang dari pedagang-pedagang lain yang biasa mengambil sembakonya untuk dijual lagi. Dika termasuk pedagang sembako besar di pasar tersebut. Ia biasanya memasok barang-barang dagangan ke pedagang lain di pasar itu.
“Kalau dihitung sama nota-nota [barang dagangannya yang dijual pedagang lain], ya paling tidak Rp400 juta. Tetapi saya tidak mungkin menagih itu ke pedagang-pedagang, enggak tega. Kondisinya lagi begini,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement