Advertisement

Bocah Digigit Kera Liar di Sragen, BKSDA Siapkan Kandang

Tri Rahayu
Rabu, 17 Desember 2025 - 16:57 WIB
Jumali
Bocah Digigit Kera Liar di Sragen, BKSDA Siapkan Kandang Ilustrasi monyet - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, SRAGEN—Serangan kera liar yang melukai seorang bocah perempuan di Desa Karangpelem, Kedawung, Sragen mendorong BKSDA Solo turun tangan dengan rencana pemasangan kandang.

Petugas merencanakan pemasangan kandang untuk menangkap kera liar yang dilaporkan berkeliaran dan meresahkan warga.

Advertisement

Sebanyak enam pegawai BKSDA Solo mendatangi Dukuh Parit, Desa Karangpelem, Rabu (17/12/2025), didampingi unsur Muspika Kecamatan Kedawung serta perangkat desa setempat.

Kedatangan tim tersebut merupakan tindak lanjut atas insiden yang menimpa Isa Azhara, bocah berusia 10 tahun, yang digigit kera liar pada Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 13.30 WIB. Korban mengalami luka robek di paha dan bagian bawah lutut kaki kanan.

Berdasarkan keterangan warga, sedikitnya delapan ekor kera liar terlihat berkeliaran di sekitar Desa Karangpelem dan lingkungan sekitarnya, bahkan berani masuk ke area permukiman untuk mencari makanan.

Kepala Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Suwarno, mengatakan kasus tersebut langsung dilaporkan dan ditindaklanjuti oleh petugas BKSDA Solo. Namun, ia mengakui upaya penangkapan tidak mudah karena pergerakan kera yang tidak menetap.

“Kalau mau ditangkap ya susah. Kalau warga menemukan kera liar lagi, ya saran saya dibunuh saja. Kera liar itu jelas sudah menyerang manusia sampai berdarah sehingga membahayakan manusia, terutama anak-anak. Kera-kera itu tidak berkelompok tetapi pisah-pisah. Ya, tujuannya jelas mencari makan. Kera-kera itu berani masuk ke dapur milik warga untuk mencari makanan,” jelas Suwarno.

Ia menyampaikan, BKSDA Solo berencana memasang jaring atau kandang untuk menangkap kera liar tersebut. Namun, menurutnya, metode itu masih berpotensi terkendala karena kera bergerak cepat dan sulit dipantau.

Menurutnya, petugas juga telah memberikan edukasi kepada warga agar segera melapor jika kembali melihat kera liar.

“Kalau saya menduga kera-kera liar itu merupakan pelarian dari Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Mereka datang ke wilayah Karangpelem dan sekitarnya untuk mencari makan," katanya.

Ia meminta warga segera melapor apabila kembali melihat kera liar, meskipun ia mengakui respons petugas tidak selalu bisa cepat karena jarak antara kantor BKSDA di Solo dan Desa Karangpelem cukup jauh.

"Kemarin dari Petugas Damkar datang saja juga terlambat karena kera sudah kabur,” imbuhnya.

Menurut Suwarno, kera liar tersebut juga sempat terlihat hingga wilayah Desa Pereng dan Jambangan, Kabupaten Karanganyar, serta mendekati permukiman warga Dukuh Ledok, Desa Karangpelem.

Ia memastikan korban serangan telah mendapatkan penanganan medis dan kini dalam perawatan keluarga.

Petugas BKSDA Solo, Larno, mengatakan timnya melakukan pengecekan langsung ke lokasi kejadian sekaligus melihat kondisi korban. Ia menyebut langkah lanjutan yang disiapkan adalah pemasangan kandang di sekitar lokasi kejadian.

Larno mengimbau masyarakat tetap waspada serta segera melapor apabila kembali melihat kera liar. Ia menambahkan, asal-usul kera tersebut belum diketahui, namun perilaku agresif biasanya muncul karena lapar atau merasa terancam.

Kapolres Sragen AKBP Dewiana Syamsu Indyasari melalui Kapolsek Kedawung AKP Suyana mengatakan tim BKSDA Solo berada di lokasi kejadian sekitar pukul 09.30 WIB hingga 11.00 WIB dan melakukan observasi awal.

Ia menjelaskan bahwa sejauh ini tim BKSDA Solo baru melakukan observasi di lokasi kejadian serta memeriksa kondisi korban, sementara hasilnya akan dilaporkan kepada pimpinan BKSDA sebagai dasar penentuan langkah penanganan selanjutnya.

“Jadi tadi belum ada tindakan apa-apa. Informasi dari BKSDA akan membentuk Satgas Konflik dalam penanganan kasus kera liar dengan melibatkan petugas dari Provinsi Jawa Tengah dan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah],” ujar dia.

Ia menambahkan, penanganan lanjutan akan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan Muspika Kecamatan Kedawung dan instansi terkait lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Korban Bencana Aceh Dapat 1.000 Rumah dari Yayasan Buddha Tzu Chi

Korban Bencana Aceh Dapat 1.000 Rumah dari Yayasan Buddha Tzu Chi

News
| Rabu, 17 Desember 2025, 20:37 WIB

Advertisement

8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun

8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun

Wisata
| Rabu, 17 Desember 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement