Tuntut Pesangon, Eks Pekerja Sritex Akan Datangi PN Niaga

Harianjogja.com, SUKOHARJO—Forum Eks Pekerja Sritex akan mendatangi PN Niaga Semarang untuk meminta hakim pengawas mengevaluasi kinerja kurator kepailitan Sritex yang dinilai lamban.

Ratusan eks pekerja itu akan melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PN Niaga Semarang pada 12 Januari 2026. Mereka bakal menyuarakan tiga tuntutan saat bertemu hakim pengawas kepailitan Sritex.

Aksi itu bagian dari upaya eks pekerja Sritex untuk menuntut hak-hak karyawan segera dibayarkan sejak diberhentikan dari pekerjaan pada akhir Februari 2025. Selama lebih dari 10 bulan, nasib para eks pekerja Sritex terkatung-katung lantaran belum menerima pesangon, dan Tunjangan Hari Raya (THR).

Sebelumnya, ratusan eks pekerja Sritex melakukan aksi demo di depan pabrik pada awal November. Mereka menuntut tim kurator bergerak cepat untuk membayar pesangon dan THR kepada 8.475 eks pekerja Sritex.

“Kami sudah memberikan waktu agar kurator mempercepat proses lelang aset. Namun, hingga akhir Desember 2025, tidak ada progres signifikan proses lelang aset. Kurang dari sepekan, sudah berganti tahun. Namun, hingga sekarang belum juga ada kejelasan mengenai kepastian hak-hak eks karyawan Sritex dipenuhi,” kata Koordinator Forum Eks Pekerja Sritex, Agus Wicaksono, saat berbincang dengan Espos, Jumat (26/12/2025).

Menurut Agus, ratusan eks pekerja Sritex bakal mendatangi kantor PN Niaga Semarang pada 12 Januari 2026. Mereka bakal menyuarakan aspirasi serta bertemu langsung dengan hakim pengawas kepailitan Sritex. Hakim pengawas mengawasi kinerja tim kurator yang menangani kepailitan Sritex.

Jumlah eks pekerja Sritex yang berangkat ke Semarang untuk mengikuti aksi unjukrasa sekitar 250 orang. “Kami berangkat menggunakan lima bus dari Sukoharjo menuju Semarang. Kemungkinan, nanti ada teman-teman eks pekerja Sritex Group di Semarang yang bergabung saat aksi di depan PN Niaga Semarang,” ujar dia.

Ada tiga tuntutan utama yang disuarakan para eks pekerja Sritex. Yakni, hakim mengawas diminta untuk mengevaluasi kinerja secara keseluruhan tim kurator, percepatan penanganan kepailitan termasuk penjualan aset, serta evaluasi kinerja Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) sebagai penilai aset independen dalam proses lelang aset.

“Kami minta agar hakim pengawas mengevaluasi kinerja tim kurator. Yang menunjuk tim kurator adalah hakim pengawas. Kalau perlu diganti jika kinerjanya lamban,” papar Agus.

Eks Pekerja Sritex Bertemu Kurator

Tim advokasi eks pekerja Sritex dan forum eks pekerja Sritex bertemu dengan kurator kepailitan Sritex di Dhamarroso Resto, Selasa (4/11/2025). Pertemuan itu difasilitasi oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo.

Dalam pertemuan itu, seorang tim kurator kepailitan Sritex, Denny Ardiansyah mengatakan banyak isu yang berhembus soal komunikasi antara tim advokasi eks pekerja Sritex dengan tim kurator berhenti.

Kenyataannya, ia dan tim advokasi eks pekerja Sritex terus berkomunikasi dan berkoordinasi soal pemenuhan hak-hak eks pekerja Sritex. Pertanggungjawaban pekerjaan yang dijalankan tim kurator kepada kreditor diantaranya eks pekerja, bea cukai, dan lain-lain.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo, Danur Sri Wardhana mengatakan Pemkab dan DPRD Sukoharjo telah memfasilitasi pertemuan antara eks pekerja Sritex dengan kurator untuk membahas proses pemenuhan hak-hak karyawan. Bahkan, DPRD Sukoharjo telah berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk membahas persoalan ini.

"Persoalan ini menjadi wewenang kurator kepailitan Sritex. Kami sudah berupaya berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Begitu juga, Disperinaker Sukoharjo memfasilitasi pertemuan antara eks pekerja Sritex dengan kurator," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos