Advertisement
Usai Belajar Silat, Siswa SMK di Sragen Meninggal Dunia

Advertisement
Harianjogja.com, SRAGEN—Fahrico Putra Ruci, seorang siswa SMK swasta di Sragen meninggal dunia setelah mengikuti latihan pencak silat, Senin (6/10/2025) malam. Remaja pria itu sempat dibawa ke klinik terdekat sebelum dibawa ke rumah sakit (RS).
Remaja tersebut sebagai siswa Kelas X SMK swasta di Gemolong, Sragen, warga wilayah Kecamatan Kalijambe, Sragen. Jenazah Rico, demikian almarhum biasa disapa, disemayamkan sementara di kamar jenazah RSU Islam Yakssi Gemolong, Sragen, pada Selasa (7/10/2025).
Advertisement
Tampak ayah Rico, Jumadi, 42, duduk lesehan di pinggir jalanan cor di dekat pintu gerbang kamar jenazah. Sejumlah aparat dari Polsek Kalijambe, Polsek Gemolong, dan Polres Sragen, termasuk aparat TNI berada di pintu keluar kamar jenazah. Mereka berkordinasi terkait dengan penanganan perkara tersebut.
Saat ditemui Espos, Jumadi bercerita putra sulungnya pamit untuk latihan pencak silat pada Senin malan sekitar pukul 20.00 WIB. Jumadi menyebut lokasi latihan di kebun kosong yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya. Malam itu, Jumadi ikut kegiatan rutin lingkungan Rukun Tetangga (RT) atau arisan RT.
BACA JUGA
"Sekitar pukul 21.30 WIB, saya dihubungi kalau anak saya sakit saat latihan. Saya kira hanya masuk angin biasa. Anak saya dibawa ke klinik dan kemudian dibawa ke RS. Nah, saat di RSU Islam Yakssi, anak saya menghembukan napas terakhir. Anak saya meninggal diperkirakan pukul 22.00 WIB," ujar Jumadi.
Jumadi mengatakan Rico belum lama ikut latihan silat, baru sekitar tiga bulan. Namun demikian, dia mengaku tidak mengetahui proses latihannya.
Rico merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Di mata Jumadi, Rico sangat sayang dengan adik perempuan yang masih duduk di SMP.
Jumadi merasa kehilangan anak laki-lakinya. Istri Jumadi pun tak kuat dengan musibah yang menimpa anaknya sehingga tidak sanggup menemani suaminya di RS. Lebih lanjut, Jumadi tidak ingin jenazah anaknya diautopsi. Dia mencukupkan perkara tersebut selesai.
"Kami sekeluarga sudah ikhlas lahir dan batin. Kalau ada kesalahan yang dilakukan anak saya, maka saya memohonkan maaf kepada semua dan minta doanya. Selesai sampai di sini. Saya sudah mengonfirmasi semua pihak," ujar Jumadi.
Dia menginginkan jenazah anaknya segera dimakamkan. Dia sudah meminta warga di lingkungan RT-nya untuk menyiapkan prosesi pemakaman. Di rumah duka sudah banyak orang bertakziah. Mereka menunggu kedatangan jenazah Rico. Sekitar pukul 10.30 WIB, jenazah diantar ke rumah duka dengan menggunakan ambulans RSU Islam Yakssi Sragen.
Sementara itu, Kapolres Sragen AKBP Dewiana Syamsu Indyasari melalui Kapolsek Kalijambe Sragen Iptu Joko Margo Utomo saat ditemui Espos di RSU Islam Yakssi Sragen, Selasa, menyampaikan perkara itu masih dalam pendalaman aparat Polsek Kalijambe dan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sragen.
Joko mengungkapkan kejadian tersebut dilaporkan warga ke Polsek Kalijambe pada Selasa, pukul 00.30 WIB. "Kami langsung menindaklanjuti laporan warga. Indikasi awal memang korban mengikuti latihan pencak silat bersama keempat temannya. Kami sudah melakukan olah kejadian perkara dan meminta keterangan enam orang saksi, termasuk pelatih. Untuk hasil pemeriksaan masih dalam penyelidikan," jelas Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hadapi Unjuk Rasa Gen Z, Presiden Madagaskar Tunjuk Jenderal AD jadi PM
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Angka Kecelakaan Lalu Lintas DIY Diklaim Turun 4 Persen
- Keracunan MBG di Mlati, Yayasan Pemilik Dapur Beri Ganti Rugi Rp47 Juta
- Nelayan Kulonprogo Pilih Bertani Ketika Jarang Melaut
- Keluarga Besar UII Gelar Aksi Simbolis Tabur Bunga, Tuntut Pembebasan Paul
- Jadwal KA Bandara YIA Reguler dan YIA Xpress, 7 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement