Advertisement

Dapur SPPG MBG di Sumber Solo Dipersoalkan Warga, Ini Alasannya

Wahyu Prakoso
Rabu, 15 Oktober 2025 - 16:27 WIB
Jumali
Dapur SPPG MBG di Sumber Solo Dipersoalkan Warga, Ini Alasannya Petugas gabungan mengecek lokasi satuan pelayanan pemenuhan gizi atau SPPG untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di RT 001/RW 010 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Selasa (14/10 - 2025). (Istimewa)

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Warga RT 001/RW 010 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, mempersoalkan keberadaan satuan pelayanan pemenuhan gizi atau SPPG untuk program Makan Bergizi Gratis atau MBG di wilayah setempat.

Ketua RT 001/RW 010 Sumber, Suyatno, menjelaskan warga menolak dapur SPPG untuk program MBG itu karena berlokasi di perumahan warga. Yayasan yang menjadi mitra Badan Gizi Nasional (BGN) juga tidak berkoordinasi dengan warga sebelum membangun dapur.

Advertisement

“Dari mitra itu menentukan titik itu tidak berkoordinasi dengan warga setempat, termasuk RT, RW, kelurahan pun dilangkahi, itu yang pertama. Kedua, yang merupakan titik itu merupakan hunian. Hunian warga ya. Hunian ya hunian tempat hunian untuk terus dijadikan dapur gitu bukan tempat untuk industri,” jelas dia dihubungi, Rabu (15/10/2025).

Kemudian, dia mengklaim mitra BGN belum berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di Pemkot Solo. Pemilik lahan yang digunakan untuk dapur SPPG setempat merupakan warga luar kota.

“Nah, jadi yang kami permasalahkan dulu itu kenapa kok belum ada sosialisasi ke warga, sosialisasi ke RT, RW, bahkan kelurahan belum ada sosialisasi, tetapi sudah menentukan,” ungkap dia.

Dia menjelaskan ada surat pemberitahuan kepada warga pada 8 September 2025 terkait pengiriman material ke lokasi. Kemudian material bangunan sudah masuk pada 10 September 2025. Warga menyesalkan tidak adanya koordinasi dari mitra BGN.

Menurut dia, warga mempertanyakan limbah dari operasional SPPG jika beroperasi. Warga juga khawatir kalau ada kebisingan atau polusi suara dari aktivitas SPPG yang berada di area perumahan.

“Kami kalau dari awal sudah ada kejujuran otomatis seperti ini tidak terjadi. Tetapi kalau sudah telanjur ya kami mau gimana lagi. Suka dan tidak suka kami harus menerima, senang dan tidak senang kami harus menerima. Cuma ya harus ada kesepakatan dua pihak. Jadi tidak merasa dirugikan. Kami mendukung kok program MBG itu, mendorong, cuma yang kami sayangkan itu titik lokasinya kenapa harus di wilayah kami sedangkan penerima manfaatnya belum tahu,” kata dia.

Ia berharap dapur SPPG itu bisa dipindah ke lokasi lain. "Yang kami sayangkan kenapa itu titik di wilayah kami karena itu [SPPG bisa] beroperasi 24 jam. Jl Kahuripan dan Jl Pakel itu silakan bisa untuk 24 jam karena bukan jalan di permukiman,” papar dia.

Dia mengatakan sudah ada mediasi dengan pihak-pihak terkait, Selasa (14/10/2025) sore. Namun belum ada titik temu mengenai SPPG di Kelurahan Sumber. Kegiatan di SPPG tersebut dihentikan sementara waktu.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Sumber Ari Purnomo Jati membenarkan adanya mediasi warga dan pengelola SPPG yang difasilitasi Pemkot Solo. Ia belum mendapatkan informasi mengenai hasil mediasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Reputasi Riza Chalid sebagai Trader Migas Jadi Kunci Kepercayaan

Reputasi Riza Chalid sebagai Trader Migas Jadi Kunci Kepercayaan

News
| Rabu, 15 Oktober 2025, 16:07 WIB

Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Wisata
| Senin, 13 Oktober 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement