Respati Tegaskan Pemkot Solo Tak Campuri Suksesi Keraton

Harianjogja.com, SOLO—Wali Kota Solo Respati Ardi menegaskan Pemkot Solo tidak akan mencampuri urusan suksesi Keraton Kasunanan Surakarta dan hanya berfokus menjaga kondusivitas wilayah.

Penegasan disampaikan Respati saat dimintai tanggapannya mengenai perkembangan dinamika di Keraton Solo dengan munculnya dua calon raja penerus takhta setelah wafatnya Paku Buwono (PB) XIII, baru-baru ini.

Ia menegaskan posisi Pemerintah Kota (Pemkot) Solo adalah menjaga kondusivitas, bukan mencampuri ranah internal Keraton. "Kami intinya [internal Keraton] bukan ranah kami, ranah kami adalah menjaga kondusivitas warga," ujar Respati kepada wartawan, Jumat (14/11/2025).

Respati menekankan Pemkot Solo, bersama pemerintah provinsi dan pusat, berkomitmen untuk memastikan situasi di tengah masyarakat tetap aman dan damai. "Kami berkomitmen, pemerintah kota, pemerintah provinsi, pemerintah pusat, intinya tetap menjaga kondusivitas warga," tegasnya.

Menurutnya, hal terpenting adalah segala dinamika yang terjadi di dalam Keraton tidak membawa dampak negatif bagi masyarakat Solo. "Terkait Keraton, baik baik saja, yang penting tidak ada dampak negatif, baik dari siapa pun yang penting dampak baik," katanya.

Ketika disinggung mengenai adanya perbedaan pendapat atau dualisme kepemimpinan di Keraton Solo, Respati menyatakan Pemkot siap memfasilitasi musyawarah untuk mencari solusi terbaik. Ia menegaskan semua persoalan harus diselesaikan dengan baik sesuai aturan yang berlaku.

"Ini [selisih pendapat dalam suksesi raja di Keraton Solo] pasti kami musyawarah, semua kalau ada yang selisih pendapat kami fasilitasi untuk musyawarah," jelasnya.

Ia menambahkan semua ada aturan yang harus dipatuhi. Ia meminta agar perbedaan pendapat bisa diselesaikan dengan baik. "Semua kan ada aturan yang berlaku, ada konstitusi. Ketika ada yang berbeda pendapat, diselesaikan dengan baik,” katanya.

Dua Calon Raja

Mengingat status Solo sebagai Kota Budaya, Respati menjamin Pemkot akan tetap memfasilitasi berbagai kegiatan budaya yang diselenggarakan keraton, seperti Haul, Jumenengan, atau festival. "Semua kami fasilitasi, mau haul, jumenengan, festival atau apa pun, sebagai kota budaya akan kami fasilitasi," tambahnya.

Terkait agenda jumeneng Paku Buwono XIV, Sabtu (15/11/2025), Respati mengatakan baru menerima pemberitahuan, namun belum menerima undangan resmi. "Nanti kita lihat, sepertinya hanya pemberitahuan. Kalau pemberitahuan tentu ada. [Kalau undangan belum] ada di meja," katanya.

Diberitakan sebelumnya, dua putra Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwono (PB) XIII, yaitu KPGH Mangkubumi/Hangabehi dan adiknya, putra mahkota KGPAA Hamangkunegoro Sudibyo Raja Putra Narendra Mataram (KGPH Purboyo), saling mengklaim takhta dengan gelar PB XIV.

Hal itu terjadi dalam waktu kurang dari dua pekan setelah PB XIII wafat pada 2 November 2025 lalu dan dimakamkan pada 5 November 2025. KGPAA Kamangkunegoro mendeklarasikan diri sebagai PB XIV saat upacara pelepasan jenazah ayahnya di Keraton Solo pada Rabu (5/11/2025).

KGPAA Hamangkunegoro rencananya akan dikukuhkan menjadi PB XIV melalui upacara jumenengan atau naik takhta yang dijadwalkan digelar pada Sabtu (15/11/2025).

Sementara kakaknya, KGPH Hangabehi, juga mendeklarasikan sebagai pangeran pati atau putra mahkota dengan gelar KGPAA Hamangkunegoro Sudibyo Raja Putra Narendra Mataram Ke-7 sekaligus menjadi penerus PB XIII dengan gelar PB XIV.

Deklarasi itu dilakukan dalam pertemuan putra-putri PB XII dan PB XIII di Keraton Solo pada Kamis (13/11/2025). Belum diketahui kapan jumenengan Hangabehi sebagai PB XIV akan digelar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos