Advertisement
Pusaka Garuda Kencana Iringi Kirab Jumenengan Keraton Solo
Kereta Kiai Garuda Kencana yang dinaiki Paku Buwono atau PB XIV dalam kirab ageng jumenengan yang digelar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo, Sabtu (15/11/2025). - Solopos/Dhima Wahyu Sejati.
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Kereta kencana Kiai Garuda Kencana digunakan Paku Buwono atau PB XIV saat memimpin kirab ageng jumenengan yang digelar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo, Sabtu (15/11/2025).
Kiai Garuda Kencana bukanlah sembarang kereta. Merupakan salah satu pusaka utama milik Keraton Solo. Budayawan sekaligus Kerabat Keraton Solo, KRMT Pustokoningrat Restu Budi Setiawan, menjelaskan Kiai Garuda Kencana adalah kereta pusaka yang khusus menjadi titihan dalem atau kendaraan upacara tertinggi bagi raja.
Advertisement
Pria yang akrab disapa Restu itu mengatakan kereta kencana tersebut memiliki sejarah yang panjang dan sudah dipakai oleh raja-raja sebelumnya. Menurutnya, kereta itu merupakan pesanan PB VII.
"Kereta ini adalah kereta pusaka yang dimiliki Keraton Surakarta, di mana ini sejarahnya dulu dipesan oleh PB VII, namun pemesanan itu baru selesai dan dikirim pada zaman PB X," kata Restu dilansir Espos, Sabtu (15/11/2025).
BACA JUGA
Kiai Garuda Kencana merupakan kereta buatan Belanda pada 1861. Kereta ini dijuluki kereta kencana karena sebagian besar komponennya dilapisi emas.
Kereta pusaka ini memiliki sejarah yang panjang dan sudah digunakan beberapa raja. Sebelum dinaiki PB XIV, kereta ini juga digunakan oleh Paku Buwono XIII dalam acara-acara penting, seperti kirab agung untuk merayakan hari ulang tahun naik takhtanya (tingalan jumenengan).
Sebagai salah satu simbol penting dari Keraton Solo, penggunaan Kiai Garuda Kencana dalam kirab juga menjadi salah satu upaya pelestarian budaya dan menjadikannya sebagai destinasi wisata budaya di Kota Solo.
Kirab ageng jumenengan PB XIV Keraton Solo dimulai dari Pagelaran kemudian melewati Alun-alun utara dilanjutkan mengelilingi Tembok Baluwarti dan kembali lagi di titik awal di Keraton. Dalam kirab tersebut, Kiai Garuda Kencana ditarik oleh delapan ekor kuda.
Sebelum kirab dimulai, beberapa abdi dalem yang bertugas duduk di sekitar kuda tersebut. Sedangkan dua orang abdi dalem melakukan ritual di belakang Garuda Kencana. Mereka membakar dupa sehingga suasana sakral sangat kental.
Beberapa sesaji diletakkan di bawah Garuda Kencana antara lain seekor anak ayam warna hitam, pisang, ketela, dan beberapa jenis kue. Sesaji itu beralaskan nampan bambu dan daun pisang.
Pangarso Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) Kanjeng Pangeran Setiayanto Nagoro menjelaskan abdi dalem melakukan ritual sebelum kirab supaya diberikan wilujeng atau selamat. “Setiap pekan sekali diberikan sesaji di gedung penyimpanan kereta,” ujarnya.
Dia mengatakan Garuda Kencana merupakan kendaraan khusus untuk digunakan oleh Raja Keraton Solo saat upacara adat sejak 1835. Kereta itu juga digunakan untuk PB XIII saat kirab tingalan jumenengan pada awal 2025.
“Saya bersama abdi dalem abdi dalem Keraton Solo sudah ke sini sejak Kamis untuk melakukan persiapan kirab, kami mempersiapkan Garuda Kencana,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Espos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Sita Rubicon dan BMW dari Penggeledahan Kasus Ponorogo
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




